Monday, November 24, 2008

Asia Pacific Economic Cooperation

President Yudhoyono leaves Peru to return home

Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono and his entourage left Lima, Peru, for Indonesia at 7 am local time on Monday.

The president left for home aboard an Airbus 330-341 presidential plane from Peru`s Callao Air Force base after a four-day visit in the Latin American country to attend the 16th summit of the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

At the airport, the president and party were seen off by Indonesian Ambassador to Peru I Gde Djelantik. On his way to Indonesia, the president will make stop overs in Seattle, the United States, and Nagoya, Japan.

He is scheduled to arrive at Halim Perdana Kusuma airport in Jakarta at 5 am on Wednesday.

Yudhoyono left Indonesia on November 13 for Washington DC to attend a G-20 meeting and later made working visits to Mexico, Brazil and Peru.

His visits to Mexico and Brazil were of bilateral nature while he came to Peru to attend the 16th APEC meeting.

During the APEC meeting, President Susilo Bambang Yudhoyono said that poverty was a security issue and tackling poverty also meant preventing political instability and safeguarding the common future.

"A poor community is an angry community. Three billion people worldwide living on two dollars a day are three billion resentful people. Seven hundred million people suffering from chronic malnutrition are seven hundred million disenchanted citizens," President Yudhoyono said at the APEC CEO Summit 2008 over the weekend.

light sweet dibawah 50 dollar AS

light sweet dibawah 50 dollar AS
Harga minyak jenis light sweet untuk pengiriman Januari turun 95 sen ke posisi 48,47 dollar AS pada perdagangan siang di Singapura di papan eletronik New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, kontrak Desember yang berakhir Kamis jatuh 4,00 dollar AS ke posisi 48,50 dollar AS, posisi terendah sejak 18 Mei 2005.

Saturday, November 22, 2008

43 TV LCD Tergantung di Pohon


43 TV LCD Tergantung di Pohon

Menarik sekali gaya Sharp berpromosi, khususnya bagi mereka yang merayakan hari Natal. Natal memang masih sekitar sebulan lagi, tetapi pohon-pohon Natal dan hiasannya sudah mulai menyemarakkan suasana.

Sharp pun tak mau ketinggalan meramaikan suasana. Lihatlah pohon Natal-nya. Tingginya 26 kaki (sekitar 8 meter) dan terbuat dari 43 TV LCD Sharp Aquos yang ukurannya bervariasi, mulai dari 19 inci sampai 52 inci. Pohon TV raksasa ini bisa Anda saksikan di stasiun KA Grand Central di New York.

Anda juga tidak hanya bisa mengagumi pohon TV LCD yang menampilkan animasi dekorasi yang terkoordinir di layar-layar TV tersebut. Anda bahkan mendapat kesempatan untuk membawa pulang salah satu panel Aquos tersebut dengan melakukan registrasi. Untuk setiap orang yang melakukan registrasi, Sharp akan menyumbangkan US$ 1 untuk program pelatihan lingkungan.

Nah, jika Anda kebetulan sedang berada di New York, sempatkan mampir ke Grand Central.

Jaksa Agung AS Ambruk

Jaksa Agung AS Michael Mukasey


Jaksa Agung AS Ambruk saat Pidato soal Terorisme

Jaksa Agung AS Michael Mukasey dirawat di rumah sakit setelah ia ambruk dan tak sadarkan diri saat berpidato, Kamis (20/11) malam waktu setempat. "Oh, tidak, tidak ! teriak hadirin saat Mukasey terjatuh. "Oh, ya Tuhan!".

Mukasey (67), memakai dasi hitam dan tuksedo, baru berpidato sekitar 15 menit tentang terorisme ketika dia mulai gemetaran. Ia terbata-bata. Ia pun lemas dan jatuh tergulai. Tiga atau empat pria duduk dekat panggung segera membobongnya.

"Jaksa Agung sudah sadar, mengenali dan siaga," kata Juru Bicara Departemen Kehakiman Oeter Carr setelah dokter memeriksa Mukasey di George Washington University Hospital.

Mukasey yang dikenal getol mendukung kebijakan Presiden George W Bush memerangi terorisme berada di panggung sekitar 10 menit sebelum tim medis tiba. Mukasey masih bernapas saat itu.

Para pejabat Departemen Kehakiman sangat mencemaskan kesehatan Mukasey. Juru Bicara Departemen Kehakiman lainnya, Gina Talamona, belum bisa memastikan apakah Deputi Jaksa Agung Mark Filip akan menggantikan posisi Mukasey. Ia juga enggan memastikan apakah Mukasey terserang stroke.