Menkominfo: Tarif Seluler Segera Turun Sampai 40 Persen
Pemerintah mengeluarkan skema terbaru formulasi tarif interkoneksi berbasis biaya. Dengan aturan baru tersebut, diharapkan tarif telepon akan turun drastis bahkan diperkirakan bisa mencapai 40 persen yang akan diberlakukan mulai 1 April 2008.
Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh mengemukakan hal itu dalam jumpa persnya tentang Tarif Telekomunikasi, kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/2). Menurut Nuh, saat ini terjadi beberapa variasi penurunan dalam formulasi tarif interkoneksi tersebut. Diungkapkan Nuh, penurunan tarif fixed line akan lebih kecil dari tarif seluler karena disubsidi sedangkan tarif seluler dipastikan turun signifikan.
Secara keseluruhan, variatif penurunan tarifnya bisa mencapai 5 persen sampai 20 persen. Namun khusus untuk seluler penurunannya dapat mencapai 20 persen hingga 40 persen. Tarif seluler mengalami penurunan karena beberapa komponen tarif ritel antara lain tarif interkoneksi, activity business dan margin.
Nuh berharap skema baru formulasi tarif tersebut bisa menjadi referensi buat para operator untuk menurunkan tarif ritel dan juga menekan besaran pengeluaran operator. Aturan penurunan tarif ini akan mulai diimplementasikan mulai April mendatang.
Secara terpisah Dirut Telkomsel Kiskenda Suriahardja di sela-sela peluncuran M-Komik menyatakan pihaknya bakal menurunkan tarif layanan selulernya setelah menerima draft formulasi tarif interkoneksi yang baru saja diterbitkan regulator. Meski demikian, Kiskenda mengaku masih belum bisa memberikan petunjuk tentang rencana besaran penurunan tarif tersebut.
"Kami belum bisa memberikan keterangan sebelum mendapatkan tanggapan dari pemerintah terkait DPI (daftar penawaran interkoneksi) yang akan kami kirimkan dalam waktu dekat ini," katanya.
Dijelaskan, Telomsel saat ini masih terus mengkaji dampak dari penurunan tarif tersebut. "Dengan turunnya tarif interkoneksi pasti akan berpengaruh ke pendapatan. Tapi kan ada elastisitas, tarif turun trafik naik. Ya kita lihat saja nanti," kata Kiskenda.
Pemerintah mengeluarkan skema terbaru formulasi tarif interkoneksi berbasis biaya. Dengan aturan baru tersebut, diharapkan tarif telepon akan turun drastis bahkan diperkirakan bisa mencapai 40 persen yang akan diberlakukan mulai 1 April 2008.
Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh mengemukakan hal itu dalam jumpa persnya tentang Tarif Telekomunikasi, kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/2). Menurut Nuh, saat ini terjadi beberapa variasi penurunan dalam formulasi tarif interkoneksi tersebut. Diungkapkan Nuh, penurunan tarif fixed line akan lebih kecil dari tarif seluler karena disubsidi sedangkan tarif seluler dipastikan turun signifikan.
Secara keseluruhan, variatif penurunan tarifnya bisa mencapai 5 persen sampai 20 persen. Namun khusus untuk seluler penurunannya dapat mencapai 20 persen hingga 40 persen. Tarif seluler mengalami penurunan karena beberapa komponen tarif ritel antara lain tarif interkoneksi, activity business dan margin.
Nuh berharap skema baru formulasi tarif tersebut bisa menjadi referensi buat para operator untuk menurunkan tarif ritel dan juga menekan besaran pengeluaran operator. Aturan penurunan tarif ini akan mulai diimplementasikan mulai April mendatang.
Secara terpisah Dirut Telkomsel Kiskenda Suriahardja di sela-sela peluncuran M-Komik menyatakan pihaknya bakal menurunkan tarif layanan selulernya setelah menerima draft formulasi tarif interkoneksi yang baru saja diterbitkan regulator. Meski demikian, Kiskenda mengaku masih belum bisa memberikan petunjuk tentang rencana besaran penurunan tarif tersebut.
"Kami belum bisa memberikan keterangan sebelum mendapatkan tanggapan dari pemerintah terkait DPI (daftar penawaran interkoneksi) yang akan kami kirimkan dalam waktu dekat ini," katanya.
Dijelaskan, Telomsel saat ini masih terus mengkaji dampak dari penurunan tarif tersebut. "Dengan turunnya tarif interkoneksi pasti akan berpengaruh ke pendapatan. Tapi kan ada elastisitas, tarif turun trafik naik. Ya kita lihat saja nanti," kata Kiskenda.
No comments:
Post a Comment