Valet Parking.
Ada cara pemerasan baru oleh OKNUM Polisi dalam sindikasi dengan petugas Hotel-Mall/valet service. Yakni menaruh drug di dalam Mobil yang dititipkan ke Valet. Kemudian digrebeg Dan diperas. Ada yang kena sampai 50juta. Hati- hati, lebih baik cape sedikit parkir sendiri, daripada dikerjain!
Tanggal 29 Juli 2007, saya ingin menjenguk teman saya yg katanya sudah 2bln ini msk penjara karena NARKOBA. Waktu bertemu dengan dia, kondisinya sangat berubah. Badannya kurus seka li, matanya merah, Dan yang lebih tragis lagi dia seperti org kelaparan. Dia cerita tentang kejadian yg menimpanya.
Tgl 9 Juni 2007, Teman saya ini pergi kedaerah kota untuk suatu keperluan. Sesampainya di jalan ternyata Ada razia polisi. Kebetulan dia yang bawa mobilnya Dan Ada 1 teman lagi, jadi mereka berdua.
Waktu pemeriksaan mereka berdua disuruh keluar dari Mobil, Mobil mereka digeledah. Dan betapa kagetnya teman saya itu waktu polisi memberitahu bahwa Ada 2 butir ekstasi dibawah jok depan.
Padahal semua teman saya itu bukan pemakai. Mereka juga tidak pernah pergi ke diskotik. Mereka meyakinkan polisi kalo itu semua bukan milik mereka.Mereka bersedia untuk tes darah tapi polisinya malah memarahi bahkan menampar kedua teman saya itu. Pada saat teman2 saya tidak bisa apa2 lagi, polisi mengambil semua barang2 berharga teman saya itu (Dompet, Jam, HP). Yang lebih parahnya lagi polisi itu menyuruh mereka untuk mengakui kalau Barang haram tersebut milik mereka.
Bersumpah dengan nama Tuhan pun kayanya sudah Ga mempan,akhirnya dengan pasrah teman2 saya itu mengiyakan semua perintah polisi tersebut karena kalau tidak, mungkin mereka Akan dianiaya terus.
Teman2 saya itu kemudian di borgol lalu disuruh masuk ke Mobil polisi tersebut. Didalam Mobil,polisi mulai nego harga dengan teman2 saya.Mereka disuruh menyerahkan 2juta/org mlm itu jg, maka mereka akan dilepaskan. Sewaktu teman2 saya mengiyakan permintaan mereka, TIM BUSER dari SCTV datang, jadi perjanjian itu tidak jadi terlaksana.
Dengan sok gagah polisi2 itu dengan arogannya menarik teman2 saya itu kluar Mobil Dan memberi penjelasan ke TIM BUSER tersebut kalau teman2 saya itu adalah pemakai. Singkat cerita teman2 saya itu dibawa ke polres.
Disana mereka dikurung selama 1bln dan baru kamis tgl 26 Juli 2007 kemarin mereka dipindahkan ke Rutan Salemba. Perlu diketahui juga, mereka pindah ke Rutan pun harus bayar Rp 7.000.000 /org. Ternyata penderitaan mereka blm selesai sampai disitu. Mereka blg kalau mereka mau bebas, mereka hrs membayar Rp 90.000.000 / org kepada polisi tersebut dan kasus mereka pun secara otomatis akan ditutup.
Sungguh biadab sekali moral2 OKNUM itu. Perlu diketahui jg kalau didalam rutan itu dikasih makan sehari 2x Dan nasinya bukan putih warnanya tetapi kuning. Didalam makanan tersebut sudah dicampur dengan bumbu supaya para napi akan merasakan badannya lemas. Ditiap blok2 tahanan jg bebas. Mereka Ada yg memakai narkoba Dan itu bisa terjadi bila mereka2 sang pengguna memberikan uang sebagai uang tutup mulut kepada petugas2 tersebut.
Rekans, sewaktu saya Dan teman2 saya ingin menjenguk pun tidak kalah biadabnya para petugas2 tersebut. Dari pintu depan Kita lapor Dan KTP kita ditaro, mereka minta uang administrasi Rp 5.000, trs pindah loket utk taro HP karna disana Kita Ga blh bwh hp, Kita byr lagi Rp 5.000. Masuk Pintu utk pemeriksaan badan pengunjung byr lg Rp 5.000. Sampailah Kita pada pintu terakhir dimana Kita bisa bertemu dengan teman saya tersebut.
Saya dan teman2 saya msk ke sebuah ruangan. Tapi sebelum kami bertemu dengan teman2 kami tersebut, kami hrs membayar Rp 10.000 untuk ongkos panggil teman saya yg di sel. 10 menit berlalu tapi teman kami tdk kunjung datang. Petugas gadungan itu dtg lagi Dan memberitahu kami bahwa teman kami tdk Ada di sel.
Petugas itu menawarkan jasanya kembali, dia akan mencari teman2 kami bila kami membayar lagi Rp 10.000. Akhirnya dengan perasaan kesal, kami ksh lagi uang tersebut.
Sumpah!!! Keadaan di ruangan tersebut bnr2 mengerikan. Kotor, sumpek, bau. Ternyata itulah ruangan pertemuan antara napi dan penjenguk. Disana semua napi Dan penjenguk bisa leluasa melakukan adegan2 sronok. Ciuman bibir, pegang2 alat2 vital, mereka smua tdk malu utk melakukan hal tersebut.
Mungkin smua itu bentuk pelampiasan rasa rindu antara is napi Dan si penjenguk. Yang lebih parahnya lagi, bagi para napi yg menerima tamu, mereka diwajibkan membayar uang Rp 50.000 ke petugas. Jadi setelah selesai bertemu dengan teman saya tersebut mereka kami beri uang Rp 100.000 utk mereka msk lagi kedalam. Kalau mereka tdk membayar, mereka akan dipukuli.
Perlu diketahui juga didepan pintu masuk tertulis "TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN". Parah !!!
KITA HRS BERHATI2 KALAU ADA RAZIA. USAHAKAN SEWAKTU KITA DIPERIKSA, KITA MELIHAT TANGAN2 JAHIL PARA OKNUM TERSEBUT.
Ada cara pemerasan baru oleh OKNUM Polisi dalam sindikasi dengan petugas Hotel-Mall/valet service. Yakni menaruh drug di dalam Mobil yang dititipkan ke Valet. Kemudian digrebeg Dan diperas. Ada yang kena sampai 50juta. Hati- hati, lebih baik cape sedikit parkir sendiri, daripada dikerjain!
Tanggal 29 Juli 2007, saya ingin menjenguk teman saya yg katanya sudah 2bln ini msk penjara karena NARKOBA. Waktu bertemu dengan dia, kondisinya sangat berubah. Badannya kurus seka li, matanya merah, Dan yang lebih tragis lagi dia seperti org kelaparan. Dia cerita tentang kejadian yg menimpanya.
Tgl 9 Juni 2007, Teman saya ini pergi kedaerah kota untuk suatu keperluan. Sesampainya di jalan ternyata Ada razia polisi. Kebetulan dia yang bawa mobilnya Dan Ada 1 teman lagi, jadi mereka berdua.
Waktu pemeriksaan mereka berdua disuruh keluar dari Mobil, Mobil mereka digeledah. Dan betapa kagetnya teman saya itu waktu polisi memberitahu bahwa Ada 2 butir ekstasi dibawah jok depan.
Padahal semua teman saya itu bukan pemakai. Mereka juga tidak pernah pergi ke diskotik. Mereka meyakinkan polisi kalo itu semua bukan milik mereka.Mereka bersedia untuk tes darah tapi polisinya malah memarahi bahkan menampar kedua teman saya itu. Pada saat teman2 saya tidak bisa apa2 lagi, polisi mengambil semua barang2 berharga teman saya itu (Dompet, Jam, HP). Yang lebih parahnya lagi polisi itu menyuruh mereka untuk mengakui kalau Barang haram tersebut milik mereka.
Bersumpah dengan nama Tuhan pun kayanya sudah Ga mempan,akhirnya dengan pasrah teman2 saya itu mengiyakan semua perintah polisi tersebut karena kalau tidak, mungkin mereka Akan dianiaya terus.
Teman2 saya itu kemudian di borgol lalu disuruh masuk ke Mobil polisi tersebut. Didalam Mobil,polisi mulai nego harga dengan teman2 saya.Mereka disuruh menyerahkan 2juta/org mlm itu jg, maka mereka akan dilepaskan. Sewaktu teman2 saya mengiyakan permintaan mereka, TIM BUSER dari SCTV datang, jadi perjanjian itu tidak jadi terlaksana.
Dengan sok gagah polisi2 itu dengan arogannya menarik teman2 saya itu kluar Mobil Dan memberi penjelasan ke TIM BUSER tersebut kalau teman2 saya itu adalah pemakai. Singkat cerita teman2 saya itu dibawa ke polres.
Disana mereka dikurung selama 1bln dan baru kamis tgl 26 Juli 2007 kemarin mereka dipindahkan ke Rutan Salemba. Perlu diketahui juga, mereka pindah ke Rutan pun harus bayar Rp 7.000.000 /org. Ternyata penderitaan mereka blm selesai sampai disitu. Mereka blg kalau mereka mau bebas, mereka hrs membayar Rp 90.000.000 / org kepada polisi tersebut dan kasus mereka pun secara otomatis akan ditutup.
Sungguh biadab sekali moral2 OKNUM itu. Perlu diketahui jg kalau didalam rutan itu dikasih makan sehari 2x Dan nasinya bukan putih warnanya tetapi kuning. Didalam makanan tersebut sudah dicampur dengan bumbu supaya para napi akan merasakan badannya lemas. Ditiap blok2 tahanan jg bebas. Mereka Ada yg memakai narkoba Dan itu bisa terjadi bila mereka2 sang pengguna memberikan uang sebagai uang tutup mulut kepada petugas2 tersebut.
Rekans, sewaktu saya Dan teman2 saya ingin menjenguk pun tidak kalah biadabnya para petugas2 tersebut. Dari pintu depan Kita lapor Dan KTP kita ditaro, mereka minta uang administrasi Rp 5.000, trs pindah loket utk taro HP karna disana Kita Ga blh bwh hp, Kita byr lagi Rp 5.000. Masuk Pintu utk pemeriksaan badan pengunjung byr lg Rp 5.000. Sampailah Kita pada pintu terakhir dimana Kita bisa bertemu dengan teman saya tersebut.
Saya dan teman2 saya msk ke sebuah ruangan. Tapi sebelum kami bertemu dengan teman2 kami tersebut, kami hrs membayar Rp 10.000 untuk ongkos panggil teman saya yg di sel. 10 menit berlalu tapi teman kami tdk kunjung datang. Petugas gadungan itu dtg lagi Dan memberitahu kami bahwa teman kami tdk Ada di sel.
Petugas itu menawarkan jasanya kembali, dia akan mencari teman2 kami bila kami membayar lagi Rp 10.000. Akhirnya dengan perasaan kesal, kami ksh lagi uang tersebut.
Sumpah!!! Keadaan di ruangan tersebut bnr2 mengerikan. Kotor, sumpek, bau. Ternyata itulah ruangan pertemuan antara napi dan penjenguk. Disana semua napi Dan penjenguk bisa leluasa melakukan adegan2 sronok. Ciuman bibir, pegang2 alat2 vital, mereka smua tdk malu utk melakukan hal tersebut.
Mungkin smua itu bentuk pelampiasan rasa rindu antara is napi Dan si penjenguk. Yang lebih parahnya lagi, bagi para napi yg menerima tamu, mereka diwajibkan membayar uang Rp 50.000 ke petugas. Jadi setelah selesai bertemu dengan teman saya tersebut mereka kami beri uang Rp 100.000 utk mereka msk lagi kedalam. Kalau mereka tdk membayar, mereka akan dipukuli.
Perlu diketahui juga didepan pintu masuk tertulis "TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN". Parah !!!
KITA HRS BERHATI2 KALAU ADA RAZIA. USAHAKAN SEWAKTU KITA DIPERIKSA, KITA MELIHAT TANGAN2 JAHIL PARA OKNUM TERSEBUT.
Jaka Hartanto
No comments:
Post a Comment