Saturday, August 30, 2008

Pemukulan Coreng Indonesia

Pemukulan Coreng Indonesia
Tim Merah Putih Juara Setelah Libya Mogok
Pelatih Libya Gamal AM Abu-Nowara (kedua dari kanan) berusaha menjelaskan insiden pemukulan dirinya kepada perangkat pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (29/8). Tim Indonesia A yang kalah 0-1 di babak pertama akhirnya dinyatakan juara setelah tim Libya menolak melanjutkan pertandingan karena alasan keamanan.

Insiden yang mencoreng sepak bola Indonesia mewarnai final sepak bola Piala Kemerdekaan, Indonesia versus Libya, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (29/8). Pelatih Libya Gamal AM Abu-Nowara dipukul seorang ofisial Indonesia saat turun minum mengakibatkan Libya menolak meneruskan laga.

Kisruh ofisial Indonesia dan Libya terjadi di depan ruang ganti saat turun minum. Abu-Nowara dipukul hingga terjatuh. Akibat pemukulan itu, bibir Abu-Nowara terluka. Kacamata yang dikenakannya juga pecah. ”Saya sungguh menyesal mengapa ini harus terjadi. Saya dipukul hingga kacamata saya pecah dan bibir saya luka,” kata Abu-Nowara sambil memperlihatkan kacamata dan bagian dalam bibirnya yang luka.

Menurut Abu-Nowara, ia sebenarnya tidak menghendaki hal tersebut terjadi. Namun, setelah berkonsultasi dengan federasi sepak bola Libya, mereka memutuskan untuk tidak meneruskan pertandingan. ”Selama pertandingan Anda lihat sendiri pemain kami terus dikasari, tetapi tidak ada kartu,” lanjutnya.

Keributan terjadi seusai wasit Shahabuddin Mohd Hamiddin mengakhiri laga babak pertama. Tim Indonesia sementara tertinggal 0-1 lewat gol yang dicetak Abdalla Mohamed pada menit ke-17. Saat para ofisial dan pemain hendak memasuki kamar ganti, sejumlah ofisial Indonesia, termasuk Manajer Indonesia Andi Darussalam Tabussala, dan sejumlah ofisial Libya terlibat perdebatan. ”Saat turun tangga sudah ada orang dari belakang yang hendak memukul saya,” ujar Abu-Nowara.

Sementara itu, Pelatih Indonesia Benny Dollo mengaku tidak mengetahui kejadian pemukulan yang dialami Pelatih Libya. Saat wartawan mengonfirmasi apakah yang memukul adalah pelatih kiper, Benny tetap mengaku tidak tahu. ”Saya tidak tahu permasalahan yang terjadi, demi Tuhan saya tidak tahu,” kata Benny, yang langsung memberikan mik kepada kapten Indonesia, Charis Yulianto, untuk menjawab pertanyaan wartawan. Fotografer Kompas yang menyaksikan insiden pemukulan itu diancam oleh seorang panitia pelaksana pertandingan. Tak lama kemudian panitia tersebut menarik tanda pengenal setelah melarang Kompas memotret.

Sebelum menolak melanjutkan pertandingan di babak kedua, Libya unggul 1-0 di babak pertama. Striker Abdalla mencetak gol lewat duel udara dengan kiper Indonesia, Markus Horison. Ia menyongsong bola lambung umpan Salem Ibrahim Ali.

Indonesia memiliki sejumlah peluang, salah satunya lewat M Ilham yang mendapat umpan dari Elie Aiboy. Ilham gagal meski tinggal menghadapi gawang yang tidak terkawal. Emosi lebih menguasai para pemain Indonesia sehingga gagal mencetak gol balasan. Indonesia diputuskan menjadi juara Piala Kemerdekaan setelah Libya menolak meneruskan laga.

hoki tuh indonesia krn libya mundur, jdnya indonesia juara.

No comments: