Indosat Turun Tarif 33 Persen
1 April 2008
1 April 2008
PT Indosat Tbk (ISAT) menargetkan penurunan tarif rata-rata per menit hingga 33 persen di 2008. Jika akhir 2007 tarif per menit Rp 900, maka tahun ini ditargetkan turun menjadi Rp 600-700 per menit.
"Akhir tahun ini, tarif rata-rata per menitnya bisa jadi sekitar Rp 600-700," ujar Armand Hermawan, Head of Investor Relations ISAT, di gedung Indosat, Senin (31/3).
"Akhir tahun ini, tarif rata-rata per menitnya bisa jadi sekitar Rp 600-700," ujar Armand Hermawan, Head of Investor Relations ISAT, di gedung Indosat, Senin (31/3).
Pada akhir 2007, tarif rata-rata per menit ISAT sebesar Rp 900. Angka itu telah mengalami penurunan Rp 400 dari posisi di awal 2007 yang sebesar Rp 1.300.
"Jadi kalau analis biasanya menghitung tarif rata-rata itu dengan membagi perolehan revenue dengan total menit yang digunakan seluruh pelanggan. Dengan demikian di akhir tahun ini penurunan tarif rata-rata kira-kira sebesar 33 persen (dari Rp 900 ke Rp 600)," jelas Armand.
Di kuartal I 2008, ISAT telah meluncurkan program tarif baru, yaitu Rp 15/detik untuk 90 detik pertama yang dilanjutkan dengan tarif lanjutan sebesar Rp 0,00..1.
Melalui penetapan tarif itu, tarif rata-rata ISAT ditargetkan mengalami penurunan sekitar Rp 100 di akhir kuartal I 2008 ini. "Jika di akhir 2007 tarif rata-rata sekitar Rp 900, maka di kuartal I 2008 ini kira-kira akan menjadi Rp 800. Namun, angka pastinya masih dihitung," ulas Armand.
Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro menambahkan, PT Indosat Tbk siap dengan peraturan penurunan tarif interkoneksi yang akan diberlakukan pemerintah 1 April 2008. "Kalau soal pengaturan biaya interkoneksi yang besok berlaku, saya pikir sebenarnya tanpa ada pengaturan pun, persaingan pasar akan membuat provider menurunkan tarifnya agar tidak ditinggalkan pelanggan," kata Guntur.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan program baru misalnya, tarif telepon di atas jam 23.00 WIB yang lebih murah lagi. Seperti diketahui, kebijakan yang diambil pemerintah ini adalah upaya penyeimbangan untuk melindungi kepentingan pengguna telepon.
Laba Naik 44,8%
PT Indosat Tbk berhasil mencetak laba bersih untuk 2007 sebesar Rp 2,042 triliun atau naik 44,8 persen dari periode 2006 Rp 1,41 triliun. "Pencapaian laba bersih ini didorong meningkatnya tiga bisnis usaha Indosat, jasa seluler, data tetap atau multimedia dan telepon tetap, serta keberhasilan menjalankan manajemen keuangan,” kata Johnny Swandi Sjam, Dirut Indosat, dalam pemaparan kinerja keuangan perseroan di Jakarta, Senin (31/3).
Hingga periode Desember 2007, pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 16,488 triliun atau naik 34,7 persen dari tahun 2006 sebesar Rp 12,239 triliun. Sedang laba usaha mampu naik 33 persen dari Rp 3,398 triliun menjadi Rp 4,519 triliun. Pendapatan seluler 2007 naik 38,2 persen menjadi Rp 12,752 triliun dari Rp 9,227 triliun pada 2006.
"Pendapatan seluler ini didorong adanya peningkatan jumlah pelanggan yang mencapai 24,5 juta nomor atau tumbuh 7,8 juta nomor (46,9 persen) dari akhir 2006 yang tercatat 16,7 juta nomor," katanya.
Sementara itu, pendapatan data tetap atau multimedia tumbuh 14 persen dari Rp 1,902 triliun pada 2006 menjadi Rp 2,168 triliun 2007. Secara keseluruhan, Indosat berhasil menjaga marjin Ebitda (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) pada nilai Rp 8,714 triliun atau 57,7 persen terhadap pendapatan usaha atau setara 52,8 persen terhadap pendapatan total.
"Jadi kalau analis biasanya menghitung tarif rata-rata itu dengan membagi perolehan revenue dengan total menit yang digunakan seluruh pelanggan. Dengan demikian di akhir tahun ini penurunan tarif rata-rata kira-kira sebesar 33 persen (dari Rp 900 ke Rp 600)," jelas Armand.
Di kuartal I 2008, ISAT telah meluncurkan program tarif baru, yaitu Rp 15/detik untuk 90 detik pertama yang dilanjutkan dengan tarif lanjutan sebesar Rp 0,00..1.
Melalui penetapan tarif itu, tarif rata-rata ISAT ditargetkan mengalami penurunan sekitar Rp 100 di akhir kuartal I 2008 ini. "Jika di akhir 2007 tarif rata-rata sekitar Rp 900, maka di kuartal I 2008 ini kira-kira akan menjadi Rp 800. Namun, angka pastinya masih dihitung," ulas Armand.
Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro menambahkan, PT Indosat Tbk siap dengan peraturan penurunan tarif interkoneksi yang akan diberlakukan pemerintah 1 April 2008. "Kalau soal pengaturan biaya interkoneksi yang besok berlaku, saya pikir sebenarnya tanpa ada pengaturan pun, persaingan pasar akan membuat provider menurunkan tarifnya agar tidak ditinggalkan pelanggan," kata Guntur.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan program baru misalnya, tarif telepon di atas jam 23.00 WIB yang lebih murah lagi. Seperti diketahui, kebijakan yang diambil pemerintah ini adalah upaya penyeimbangan untuk melindungi kepentingan pengguna telepon.
Laba Naik 44,8%
PT Indosat Tbk berhasil mencetak laba bersih untuk 2007 sebesar Rp 2,042 triliun atau naik 44,8 persen dari periode 2006 Rp 1,41 triliun. "Pencapaian laba bersih ini didorong meningkatnya tiga bisnis usaha Indosat, jasa seluler, data tetap atau multimedia dan telepon tetap, serta keberhasilan menjalankan manajemen keuangan,” kata Johnny Swandi Sjam, Dirut Indosat, dalam pemaparan kinerja keuangan perseroan di Jakarta, Senin (31/3).
Hingga periode Desember 2007, pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 16,488 triliun atau naik 34,7 persen dari tahun 2006 sebesar Rp 12,239 triliun. Sedang laba usaha mampu naik 33 persen dari Rp 3,398 triliun menjadi Rp 4,519 triliun. Pendapatan seluler 2007 naik 38,2 persen menjadi Rp 12,752 triliun dari Rp 9,227 triliun pada 2006.
"Pendapatan seluler ini didorong adanya peningkatan jumlah pelanggan yang mencapai 24,5 juta nomor atau tumbuh 7,8 juta nomor (46,9 persen) dari akhir 2006 yang tercatat 16,7 juta nomor," katanya.
Sementara itu, pendapatan data tetap atau multimedia tumbuh 14 persen dari Rp 1,902 triliun pada 2006 menjadi Rp 2,168 triliun 2007. Secara keseluruhan, Indosat berhasil menjaga marjin Ebitda (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) pada nilai Rp 8,714 triliun atau 57,7 persen terhadap pendapatan usaha atau setara 52,8 persen terhadap pendapatan total.
Indosat 2007 menginvestasikan belanja modal (capex) untuk membangun jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia Rp 11,9 triliun. Sekitar 83,5 persen di antaranya, atau Rp 9,9 triliun dialokasikan untuk jaringan seluler. Selebihnya untuk mengembangkan layanan multimedia, internet dan komunikasi data dan layanan telepon nirkabel (FWA).
Padahal hingga hari ini, Kamis, 3 April 2008saya bertanya ke cs indosat melalui e-mail
Tanggal: Thu, 3 Apr 2008 14:57:35 +0700 (ICT)Topik: tanya tarif baru per 1 april 2008customer_service@indosat.com wrote:Bapak Lukas Yth,Terima kasih atas kepercayaan Bapak Lukas yang telah menggunakan layanan Indosat. Nama saya Tiwi dan saya dengan senang hati membantu Bapak sehubungan dengan pertanyaan tariff.Saat ini silakan Bapak dapat mempelajarinya dalam website terbaru kami yaitu: www.indosat.com. bisa di klik masing-masing mobile plans yang dituju yaitu mentari, matris, im3, starone. Khususnya Mentari dapat dilihat di http://www.indosat.com/Mentari_RatesDemikian informasi ini saya sampaikan. Sekiranya Bapak membutuhkan bantuan kami lebih lanjut, mohon menghubungi kami kembali di customer_service@indosat.com atau contact us kami di http://www.indosat.com/Mentari. Informasi mengenai produk dan layanan Indosat juga dapat ditanyakan melalui layanan Call center 24 jam Indosat yaitu 222 dari nomor Mentari atau (021)54388888.Hormat Saya,TiwiContact Center Officer Indosatini hasilnya:Indosat Turun Tarif 33 Persen????? mana buktinya?
No comments:
Post a Comment